Skip to main content

#Day 28: Plesir Pasir

Terkait dengan postingan saya di #Day16: Why so Serious? Akhirnya datang juga hari yang dinanti, (gak dinanti juga sih) sebenernya capek juga jadi panitia, pengen cepat-cepat hari H. Hari yang saya maksud yaitu hari di mana saya, dan rekan-rekan saya sekantor bertamasya melepas penat. Tujuannya sih gitu, semoga ya :)

Pada Sabtu dan Minggu yang terang benderang itu kami mengunjungi Pulau Bidadari, itulah mengapa kegiatan ini diberi judul Plesir Pasir. We're having fun. Cuma sayangnya karena sibuk jadi panitia saya gak sempet jepret sana sini, tapi ini ada beberapa foto yang saya suka sekali yang diambil oleh teman sekantor saya, seorang Creative Director, Akang Yayan Mono, (click it, you'll be amazed). Saya mengagumi foto-foto jepretannya, komposisi dan angle-anglenya sangat pas dipandang mata, yet full of interpretation, yah sebelas dua belas lah ya sama hasil jepretan cowok saya. *gak mau kalah* Oh iya device yang dia pakai kala itu cuma iPhone 4 loh, sama seperti yang saya punya, tapi ya namanya juga creative director ya, pastinya lebih paham ilmunya :)

Berikut hasil foto-foto beliau:

Sunrise
The Sun through a cart 
Wake up and walk on it's sunrise
Mancing Pagi



Dan inilah si Akang Yayan tersebut:



Kalau mau lihat-lihat lagi foto-fotonya yang begitu fabulous, klik aja 


Dan the last one I show you, the flower on the sand.
Also taken by him with great appreciate.

Comments

alighazni said…
aaaaaaa
kerennnn....

itu di edit atau nggak?
bagus yaa..
pasti pake SLR
Dessy Aster said…
Bukan,, cuma pake iPhone 4G tanpa edit

Popular posts from this blog

Jadikan Aku yang Kedua!

"Jadikan aku yang kedua... Buatlah diriku bahagia..." Lirik lagu Astrid ini tetiba terngiang-ngiang saat saya membaca status FB (anonim) yang di-share oleh teman saya. Baca deh... dan buat Ibu-Ibu yang anti poligami siap-siap geregetan yaaa... Terlepas ini postingan siapa, anonim sekalipun, saya cuma mau bilang, ke pasar gih Mbak, beli ketimun yang banyak. Oppss!! Sorry terdengar tidak senonoh dan hardcore yaaa, gimana nggak, kata-kata yang tertulis dalam statusnya juga seputar itu kan? "kenapa hanya tidur dipelukan satu istri saja?" Hey, menjadi seorang imam itu bukan hanya masalah di tempat tidur, dan statement itu lebih kepada nafsu bukan sunnah. Oke well, masalah nafsu, birahi, itu manusiawi dan sesuatu fitrah, jikaaa... hanya jika disampaikan dengan cara yang fitrah juga. Nafsu yang seperti ini selalu dikaitkan dengan sunnah, padahal (cmiiw, sunnah Nabi yang lain itu banyak keleeuuss, kalau memang tujuannya adalah mengikuti sunnah Nabi). Berpoligami t...

#Day 7: Daisy, Kumbang dan Matahari Bercerita pada Taman

Than there to look upon the daisy, That for good reason men do name The ‘day’s-eye’ or else the ‘eye of day,’ The  Empress,  and flower of flowers all. I pray to God good may her befall.   ~Chaucer   Adalah bunga liar nan tumbuh bergerombol, kecil-kecil dengan warna putih dan nektarnya yang kuning, semarak menghiasi taman dengan kemilau yang mengharmonisasi hijau daun dan alang-alang. Ia selalu ingin bisa seperti mereka yang indah dan anggun menghiasi taman. Ia kemudian hanya bisa tersenyum simpul, tangkai dan kelopaknya berdansa kian kemari tatkala angin semilir meniup kehidupannya yang nyaris sempurna. Chaucer berfilosofi, daisy adalah "the day's eye" matanya hari, matahari. Ia mencuri bentuk Matahari. Bentuknya menyerupai mata sang hari, yang begitu indah menerangi. Tapi di sudut taman ini, ada setangkai Daisy yang merasa kelabu, harapannya kosong. Daisy yang tidak pernah bisa percaya diri, Daisy yang tidak pernah bisa melihat bahwa dirinya sa...