Skip to main content

#Day 16: Why So Serious?



Why so serious?
Adalah headline dari video teaser untuk kegiatan outing perusahaan saya. Tolong jangan ketawain saya di video tersebut ya. Hehehe maklum saya amatiran. 
Hari-hari di kantor itu sering banget diisi sama meeting, entah itu meeting sama klien, meeting internal, atau brainstorming dengan creative team, casting, shooting, sampe kencing! (najis gue, gak bakat banget ngegaring meh!). Sumpah deh, kegiatan-kegiatan tersebut gak bikin saya cantik (please deh Des) malah yang ada lama-lama bikin saya dan teman-teman saya juling, kepala pening, bunting (nah loh!) dan sangat butuh refreshing. Jadi tercetuslah outing. Nah biar seisi kantor pada tahu kalo kita mau outing nih, dibuatlah video teaser tersebut yang akan muncul di email blast, email log in maupun youtube hihihi, dan akan menghantui seluruh pekerja DM Pratama semasa hidupnya (hahaha *evil laugh*) Pasti orang-orang pada annoyed banget.
Tujuannya sih ya itu, biar gak keseringan meeting! (ngaruh gak ya??)


Whatever! ini lah para kru dan juga talent video yang sangat fabulous itu (huweeek, muntah keong!)

@inimasmo : Pemeran utama sekaligus peran antagonis, ceritanya dia adalah bos yang gak sabaran pengen meeting, karena hobinya itu emang meeting.

@ninomaulana : Srigala kribo yang kreatif banget tapi jarang mandi, dia anak graphic designer yang gak akan pernah ada di layar, sukaanya ngumpet belakang layar, designing, creating, editing, painting bla bla bla... Di project ini dia jadi sutradara plus pengarah gaya (apalah itu namanya)

@putri889 : Copywriter cantik asal Jogja yang suka nulis, eits dia juga gak ada di video ini, tapi dia mendokumentasikan semuanya.

@iFlowery : yup! saya sendiri, ceritanya di vid ini saya adalah gadis desa (lihat aja kuncirannya ha ha), saya berperan mungkin sebagai sekretarisnya Mas Mo, ehm mungkin sih, gak jelas juga peran saya, cuma cewek gadget aja hikshiks (sedih)

@desvita_as : Planner, kerajaannya bikin rencana melulu, kasihan ya (peace Vita), hobinya adalah kipas-kipas.

@sandeewizzar : Fansnya Mas Mo ini ngeluh melulu ternyata jauh-jauh dari Pamulang ke kantor di hari Sabtu pula, cuma buat jadi supir, yang tugasnya cuma nyalain klakson dan hanya muncul kurang dari dua detik di video hahahaha. 

@sweetylyvee : sebenernya dia pemeran utama perempuan, sebut aja protagonis hehehe, dialah yang kita nanti-nantikan kedatangannya, dan juga sebagai supers periang (apa-apaan sih gue)

@rani_herlina : Di sini dia hanya penampakan ha ha

BTW, setelah ini masih adalagi lanjutan ceritanya, cerita di mana saya dan kawan-kawan brutal dan menggila di ruang meeting. Tunggu ya di channel youtube kesayangan anda! (anjrit jayus mampus! ketahuan gak ada ide nulis ini mah hahaha)

Semoga terhibur.

Comments

orange lover! said…
Ekspresi muka lo lucu amat des. Hihi..
Nemo said…
Ha ha, gue emang gak biasa depan kamera Cyiinn bawaannya parno *huweekk*
Hello I'm Na said…
Kakaaaak haha. Keliatan polos #eh. Tapi itu videonya nice kak! :D emang bener2 kreatif kak dessy dan teman2 :D
Hello I'm Na said…
Semoga outingnya menyenangkan ya kak :D

Popular posts from this blog

"Bagai Pasir di Tanah itu, Aku Tak Harus jadi Penting" (Seno Gumira)

Saya mengutip dari Seno Gumira "Bagai pasir di tanah itu, saya tak harus jadi penting." Karena saya adalah hanya saya, dan kesayaan inilah yang mungkin membuat saya berfikir bahwa saya tidaklah harus menjadi penting dan dipergunjingkan. Ini adalah hidup saya. Saya yang menjalaninya dan sayalah pula yang akan menanggung akibat dari baik atau buruknya suatu perbuatan yang saya lakukan, dan saya mencoba sangat untuk bertanggung jawab atas itu semua. Lalu anggaplah saya hanya sebagai pasir yang terhampar pada gundukan tanah itu, tak ada gunanya memperhatikan saya karena saya hanyalah materi yang mungkin sama dan tak penting. Tapi kenapa sepertinya kehidupan saya menjadi hal yang menarik untuk dibicarakan. Saya tidak sedang merasa sebagai selebritis, tapi saya hanya merasa kehidupan saya yang sudahlah amat cukup terisolasi oleh ketidakhadiran dan ketidakpentingan saya, menjadi terusik. Sebenarnya pula saya bisa saja tidak peduli akan semua itu, seperti ketidakpedulian mereka terha

Quatrain About a Pot

"On a nameless clay I see your face once more My eyes are not that dim, obviously for seeing what is not there What is the worth of this pot, anyway, save part illusion? something that will break one day and for us to make eternal" (Goenawan Mohamad)

The Boy Who never Listened

One day a mother said to her son, "I must go out now and do some shopping. I want you to look after the house." "Yes, mother," the boy said. But he was not listening. He was interested only in his game. "There are three people will come to the house: first the butcher, then my friend and lastly a beggar," his mother explained. "Are you listening to me?!" cried the mother. "Yes, Mom," said the boy, but his eyes didn't leave his game. "Very well, when the butcher comes, tell him that his meat is too fat and he must never come here again!" ordered the mother. "Ask my friend to come in and give her a cup of tea. Finally give the pile of old clothes by the door to the beggar. Do you understand??" "All right Mom," answered the boy but still playing with his game. The mother went out and soon there was a knock at the door. The boy put his game down and went to open it. He saw a pile of clothes by the door. &qu