Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2009

The Daisy follows Soft the Sun

Daisy folows soft the Sun And when his golden walk is done, Sits shyly at his feet, He waking finds the flower there, Wherefore Marauder art thou here? Because, Sir, love is sweet! I am the Flower, Thou the Sun! Forgive me, if as days decline, I nearer steal to Thee! Enamored of the parting West, The peace, the flight, the Amethyst, Night's possibility! - Emily Dickinson -

What You Deserved

Kenapa kau masih saja tinggal?? Mengendap bagai penyakit tak berperih, berkarang, melekat, bagai lumut pada hijaunya yang merubah kelam menjadi hitam. Aku lebih suka kau mati! Bukankah kau telah lama ku bunuh? Tapi mengapa kau masih tetap saja hidup!? Terbuat dari apakah dirimu?? Ingatkah Kau? Dahulu aku pernah merobek perutmu, mengeluarkan isinya dan membiarkannya tercecer, amis, membusuk, sebelum akhirnya anjing-anjing jalanan itu menjilati setiap pekat darahmu yang menyisa pada tepi-tepi aspal pada sebuah jalan yang menyerupai ganglion-ganglion retak. Terbuat dari apakah dirimu?? Mengapa kau masih saja bisa tersenyum padaku. Saat kutemui kau tergantung pada pohon angsana dengan sejumput tali goni yang telah dengan susah payah kuikatkan pada dahan terkuatnya agar mampu mengeratkan lehermu dan menggantung badanmu dengan sempurna. Mengapa kau masih saja hidup??? ANJING!! Terbuat dari apakah kamu? Materi apa yang menyusun setiap kromosom dalam darahmu? rasa amisnya masih

Pada Suatu Pagi (colaborated with Mujib)

Ketika pagi datang... Rindu rasanya menulis lagi. Dibawah rindangnya pohon mangga, ditemani puluhan kepompong ulat hijau diantara permukaan daunnya yang sedikit mencairkan inspirasi. Pada alam pagi yang terlalu dini berbenah, ingin kutuangkan lagi tetes-tetes kata dalam dinginnya udara yang bercampur gas karbon monoksida. Apa kabar duniaku?? Saat ini akan menjadi masalalu pada dua, tiga, satu, atau empat puluh tahun lagi, bahkan satu detik yang baru saja terlewatkan tak kan bisa terganti dan terulang. Masa lalu dan kenangan... Selalu ada getar aneh menyelimuti diri untuk mengingat lagi yang telah lalu... Apapun itu bagiku bagai mimpi dan misteri yang bergentayangan di otak, mirip fantasi yang terpatri dibatasi ruang dan waktu. Sedangkan kenangan... Terbuat dari apakah kenangan? Dari masa ke masa aku masih saja bertanya-tanya. Mengapa kenangan seringkali terpendam begitu lama dan muncul begitu saja pada waktu dan tempat yang tidak pernah terduga. Kenangan kadang tidak selalu utuh, seper

Aku dan Diriku

"Tau gak tempat apa yang sangat amat paling ingin gw kunjungin saat ini?” tanya gw ke seseorang yang saat itu sedang berdiri di depan gw… “Gw tau tempat apa yang sangat amat paling ingin lo kunjungin saat ini.” kata seseorang yang saat itu sedang berdiri di depan gw… “Apa coba?” tanya gw lagi ke seseorang yang saat itu sedang berdiri di depan gw… “Tempat dimana gw berdiri sekarang ini kan??” begitulah jawaban seseorang yang saat itu sedang berdiri di depan gw… Dia cuma tersenyum. “Kok tahu???” tanya gw ke depan sebuah cermin yang saat itu sedang berdiri di depan gw… lalu kita sama2 berbalik… cuma tersenyum, meninggalkan tempat masing-masing.

Dalam Sel Abu-abu

Tiba-tiba aku merasa lumpuh Gelap… Dingin… Sepi kini memberi arti Karena alasan itu aku ada… Tapi, Aku akan mulai lenyap Senyap… Dalam angkasa yang kian membisu Bahkan hujanpun tak menyuarakan jeruji cairnya saat terserap bumi Dan aku… Aku menciumnya; Aroma itu… Aroma kematian Aku mulai lenyap bagai asap rokok dalam siluet jingga yang kian memudar…perlahan …pelan Diantara lembayung senja setiap sel tubuhku mulai berpendar Tapi aku belum mau pergi Aku mau tetap tinggal bagai Bidadari Wahai kau Sel Abu-abu Ciptakanlah aku kembali… Sisa-sisa kabut peninggalan malam beredar memantul dalam retina matanya. Aroma hijau daun pagi tak mau kalah berebut masuk lubang penciuman mancungnya menuju dua klep paru-paru di antara belulang iganya. Kicauan burung pagipun merdu bermain-main dalam gendang telinganya. ‘Wahai Kau Ksatriaku, selamat pagi… Lihatlah, pagi ini begitu sempurna. Namun, mengapa Kau hanya diam berdiri dan menatapnya nanar di balik jendela kamarmu yang mewah ini? Berg

Seseorang di Ujung Sana

Hai… Seseorang di ujung sana… Yang selalu mencari ayam untuk dimakan or makan bersama… apa kabar? How was your day… Kemaren kayanya bete banget, knapa??? jangan marah2 Boz, nanti cepet tua loh... kapan? kemana? berapa lama? halo? iya? he'eh? masih ada? Semoga… Apa sih? Mau kamu tuh sebenarnya apa? Ohh bukan kamu? Iya deh… itu memang aku… Maaf yaah kita jadi tercebur bersama… Tapi kan… kenapa? Oh iya aku lupa… Hari ini hari adalah hari itu kan? tapi kita tetep aja ga bisa kembali ke hari itu… Iya? Kamu ngomong apa? Oooh iya, iya aku ngerti… Tapi apa? Ohh masalah yang kemarin itu? Lupain aja deh, udah lewat. kalo bisa sih Jadi rahasia aja n jangan bilang ke siapa-siapa kalo aku @#)&^%)+X#?;!!