Skip to main content

Banyak Pilihan Bikin Bingung

Semalaman ini saya asyik sekali ngeblog, gak kerasa udah berjam-jam dan sekarang hampir pagi. Sebenarnya saya bosan dengan layout blog saya ini yang bertemakan "Spring Daisy" dan saya sempat download beberapa layout terbaru yang dikeluarkan oleh B-templates. Banyak sekali yang bagus-bagus hingga saya bingung sendiri memilah-milihnya untuk menggantikan "Spring Daisy" yang setia melatarbelakangi tulisan-tulisan saya selama kurang lebih lima bulan. Dan saya menjatuhkan pilihan saya pada sebuah layout berjudul "Florist". Hmmm lagi-lagi bertemakan bunga (entah kenapa saya begitu suka bunga, mungkin karena terkesan feminin dan indah heehee). Florist ini lebih lucu dan fresh dibandingkan dengan Spring Daisy, tetapi ada konsekuensi yang harus saya ambil jika saya menggantinya dengan florist yaitu ada beberapa widgets yang harus dihapus diantaranya freewebsite wix.com, follower yang jumlahnya 15. Duh sayang banget kalo widgets itu harus terhapus, alhasil saya menggunakan layout florist untuk blog saya yang lain yaitu Daisy dan Dunianya. Penasaran?? Lihat saja!!

Comments

Unknown said…
Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.

Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

Popular posts from this blog

"Bagai Pasir di Tanah itu, Aku Tak Harus jadi Penting" (Seno Gumira)

Saya mengutip dari Seno Gumira "Bagai pasir di tanah itu, saya tak harus jadi penting." Karena saya adalah hanya saya, dan kesayaan inilah yang mungkin membuat saya berfikir bahwa saya tidaklah harus menjadi penting dan dipergunjingkan. Ini adalah hidup saya. Saya yang menjalaninya dan sayalah pula yang akan menanggung akibat dari baik atau buruknya suatu perbuatan yang saya lakukan, dan saya mencoba sangat untuk bertanggung jawab atas itu semua. Lalu anggaplah saya hanya sebagai pasir yang terhampar pada gundukan tanah itu, tak ada gunanya memperhatikan saya karena saya hanyalah materi yang mungkin sama dan tak penting. Tapi kenapa sepertinya kehidupan saya menjadi hal yang menarik untuk dibicarakan. Saya tidak sedang merasa sebagai selebritis, tapi saya hanya merasa kehidupan saya yang sudahlah amat cukup terisolasi oleh ketidakhadiran dan ketidakpentingan saya, menjadi terusik. Sebenarnya pula saya bisa saja tidak peduli akan semua itu, seperti ketidakpedulian mereka terha

Quatrain About a Pot

"On a nameless clay I see your face once more My eyes are not that dim, obviously for seeing what is not there What is the worth of this pot, anyway, save part illusion? something that will break one day and for us to make eternal" (Goenawan Mohamad)

The Boy Who never Listened

One day a mother said to her son, "I must go out now and do some shopping. I want you to look after the house." "Yes, mother," the boy said. But he was not listening. He was interested only in his game. "There are three people will come to the house: first the butcher, then my friend and lastly a beggar," his mother explained. "Are you listening to me?!" cried the mother. "Yes, Mom," said the boy, but his eyes didn't leave his game. "Very well, when the butcher comes, tell him that his meat is too fat and he must never come here again!" ordered the mother. "Ask my friend to come in and give her a cup of tea. Finally give the pile of old clothes by the door to the beggar. Do you understand??" "All right Mom," answered the boy but still playing with his game. The mother went out and soon there was a knock at the door. The boy put his game down and went to open it. He saw a pile of clothes by the door. &qu