Skip to main content

Nyeri Kram (Aku Mengalaminya, Apa Kamu Juga?)

Dysmenorrhea...

Saya baru menemukan istilah ini beberapa menit yang lalu sebelum posting tulisan ini.
Apasih arti kata yang susah disebut itu? (baca: dis_menor_ya?) lol.


Dysmenorrhea itu adalah nyeri kram perut yang sering sekali melanda perempuan disaat awal menstruasi. Seperti yang saya alami tiap bulan yang terkadang mengganggu aktivitas saya. Rasanya sakit sekali, ada perasaan mulas, pegal-pegal disekitar pinggul sampai (maaf) pantat, disertai mual dan terkadang muntah, bahkan saya sering beberapa kali pingsan menahan sakitnya.


Nyeri ini mungkin terasa selama dua hari pertama menstruasi, namun hal ini berbeda-beda pada setiap perempuan. Bagi sebagian perempuan termasuk saya nyeri ini akan dirasakan selama sehari penuh di awal menstruasi dan sakitnya sangat hebat. Bagi yang lain, mungkin terasa nyeri ringan dan samar-samar.

Menurut sumber yang saya baca, nyeri ini disebabkan oleh kontraksi atau gerakan otot-otot rahim yang kuat. Perempuan dengan dysmenorrhea yang hebat mungkin memproduksi lebih banyak prostaglandin di dalam rahim mereka.

Prostaglandin --> otot-otot rahim yang bergerak lebih kuat dan lebih sering --> menurunnya aliran darah ke daerah rahim --> akhirnya syaraf-syaraf pun lebih sensitif terhadap nyeri!

Apakah kamu juga mengalami hal yang sama seperti yang saya alami? gak tau? Nih saya kasih tahu gejala-gejalanya:
1. Perut bagian bawah seperti diremas-remas atau dicengkeram dengan hebat,
2. Sakit kepala berdenyut,
3. muntah-muntah, atau terasa seperti ingin muntah,
4. Nyeri pada bagian punggung bawah serta kaki,
5. Perut mulas atau terjadi diare,
6. Pingsan.

Nah untuk mengatasinya ada beberapa hal yang biasanya saya lakukan dan ini sering kali mujarab untuk mengurangi rasa nyeri itu (FYI, ini adalah saran turun-temurun dari nenek saya).
1. Kompres bagian yang nyeri dengan air hangat,
2. Take a rest, dengan cara berbaring dengan santai.
3. Jika kamu merasakan sakit kepala, matikan lampu, hindari tempat yang bising, lalu tidur deh.
4. Minum jus segar, hindari kopi dan teh untuk sementara.
5. Kalo masih sakit juga, jalan terakhir adalah lapor polisi, (garing) maksud saya periksa ke dokter dan konsultasi.

Semoga membantu....

~Sumber yang saya baca yaitu "Book of Truth" by Kotex~

Comments

Anonymous said…
Klo lagi di tempat kerja ngerasain dysmenorrhea gimana ngatasinnya dong? u,u

Popular posts from this blog

"Bagai Pasir di Tanah itu, Aku Tak Harus jadi Penting" (Seno Gumira)

Saya mengutip dari Seno Gumira "Bagai pasir di tanah itu, saya tak harus jadi penting." Karena saya adalah hanya saya, dan kesayaan inilah yang mungkin membuat saya berfikir bahwa saya tidaklah harus menjadi penting dan dipergunjingkan. Ini adalah hidup saya. Saya yang menjalaninya dan sayalah pula yang akan menanggung akibat dari baik atau buruknya suatu perbuatan yang saya lakukan, dan saya mencoba sangat untuk bertanggung jawab atas itu semua. Lalu anggaplah saya hanya sebagai pasir yang terhampar pada gundukan tanah itu, tak ada gunanya memperhatikan saya karena saya hanyalah materi yang mungkin sama dan tak penting. Tapi kenapa sepertinya kehidupan saya menjadi hal yang menarik untuk dibicarakan. Saya tidak sedang merasa sebagai selebritis, tapi saya hanya merasa kehidupan saya yang sudahlah amat cukup terisolasi oleh ketidakhadiran dan ketidakpentingan saya, menjadi terusik. Sebenarnya pula saya bisa saja tidak peduli akan semua itu, seperti ketidakpedulian mereka terha

Quatrain About a Pot

"On a nameless clay I see your face once more My eyes are not that dim, obviously for seeing what is not there What is the worth of this pot, anyway, save part illusion? something that will break one day and for us to make eternal" (Goenawan Mohamad)

The Boy Who never Listened

One day a mother said to her son, "I must go out now and do some shopping. I want you to look after the house." "Yes, mother," the boy said. But he was not listening. He was interested only in his game. "There are three people will come to the house: first the butcher, then my friend and lastly a beggar," his mother explained. "Are you listening to me?!" cried the mother. "Yes, Mom," said the boy, but his eyes didn't leave his game. "Very well, when the butcher comes, tell him that his meat is too fat and he must never come here again!" ordered the mother. "Ask my friend to come in and give her a cup of tea. Finally give the pile of old clothes by the door to the beggar. Do you understand??" "All right Mom," answered the boy but still playing with his game. The mother went out and soon there was a knock at the door. The boy put his game down and went to open it. He saw a pile of clothes by the door. &qu