Skip to main content

He is Coming... Second Coming????

HE, perfectly spoiled my day, like a delicious melted ice cream...have to be licked immediately before it turns to a sweet liquid and stains my clothes.

Bringing me back to the future of past, Well, I don't exactly know while it seems always blur. Like a second coming...
is He really my savior?????



Or

Is He just a pathetic sphinx who brings me to the same old brand ruin????
I just pretended to be don't care.
As I knew I will be broken to leave or survive...

Do you know what I mean?????
I'm fallin in love
Or
I'm being blinded of my dream realm....

Comments

Ice cream? Lick?

What an erotic metaphor he he he

Just let your dream ruin your reality he he h eh

Deasy said…
Aku nulis ini mang sambil makan es krim, karna sambil ngetik juga jd dah mw meleleh...

duh si bpak ini dmana erotic nya coba!!!!!??????
Dia_Ntan said…
ga usah kesel kan tu cuma es cream lagian ga ada yang salah jilat-jilat es hehehehehe.. coba laen kali lo nulis sambil bawa-bawa coklat aja sapa tau jd ga erotic lagi :)
Anonymous said…
Kalau dilihat dari isi tulisan sih you are absolutely falling in love dan pada saat yang bersamaan you are blinded by your dream....

hihihi becanda ya Des ;)

LuxLucis
(lusi maksudnya)
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Anonymous said…
kalo misalnya es krim mencair ma, buru-buru di habisin, biar nggak banyak yang kebuang..he...,
tapi kalo your day....?

jatuh cinta sama rasanya, tapi dengan siapa kita merasakanya akan berbeda,, , heee...heee...

pujay disini he....

Popular posts from this blog

"Bagai Pasir di Tanah itu, Aku Tak Harus jadi Penting" (Seno Gumira)

Saya mengutip dari Seno Gumira "Bagai pasir di tanah itu, saya tak harus jadi penting." Karena saya adalah hanya saya, dan kesayaan inilah yang mungkin membuat saya berfikir bahwa saya tidaklah harus menjadi penting dan dipergunjingkan. Ini adalah hidup saya. Saya yang menjalaninya dan sayalah pula yang akan menanggung akibat dari baik atau buruknya suatu perbuatan yang saya lakukan, dan saya mencoba sangat untuk bertanggung jawab atas itu semua. Lalu anggaplah saya hanya sebagai pasir yang terhampar pada gundukan tanah itu, tak ada gunanya memperhatikan saya karena saya hanyalah materi yang mungkin sama dan tak penting. Tapi kenapa sepertinya kehidupan saya menjadi hal yang menarik untuk dibicarakan. Saya tidak sedang merasa sebagai selebritis, tapi saya hanya merasa kehidupan saya yang sudahlah amat cukup terisolasi oleh ketidakhadiran dan ketidakpentingan saya, menjadi terusik. Sebenarnya pula saya bisa saja tidak peduli akan semua itu, seperti ketidakpedulian mereka terha...

#Day 7: Daisy, Kumbang dan Matahari Bercerita pada Taman

Than there to look upon the daisy, That for good reason men do name The ‘day’s-eye’ or else the ‘eye of day,’ The  Empress,  and flower of flowers all. I pray to God good may her befall.   ~Chaucer   Adalah bunga liar nan tumbuh bergerombol, kecil-kecil dengan warna putih dan nektarnya yang kuning, semarak menghiasi taman dengan kemilau yang mengharmonisasi hijau daun dan alang-alang. Ia selalu ingin bisa seperti mereka yang indah dan anggun menghiasi taman. Ia kemudian hanya bisa tersenyum simpul, tangkai dan kelopaknya berdansa kian kemari tatkala angin semilir meniup kehidupannya yang nyaris sempurna. Chaucer berfilosofi, daisy adalah "the day's eye" matanya hari, matahari. Ia mencuri bentuk Matahari. Bentuknya menyerupai mata sang hari, yang begitu indah menerangi. Tapi di sudut taman ini, ada setangkai Daisy yang merasa kelabu, harapannya kosong. Daisy yang tidak pernah bisa percaya diri, Daisy yang tidak pernah bisa melihat bahwa dirinya sa...