Skip to main content

Kelabu kekuning-kuningan

Aku ingin menjadi kupu-kupu kelabu
yang kabarkan berita kematian

kepada para hantu dari masalalu

Aku mungkin menjadi berwarna kelabu
yang tak pernah tertangkap
kecuali oleh para penjahat

Gariskan aku menjadi kelabu aku yang kelabu
dan hanya termangu
kuburkan aku di batu batu....

tapi dia didiriku yang lain,
aku ingin menjadi kupu-kupu kuning
yang kabarkan datangnya musim hujan
kepada para petani di lereng Wonosari

Aku ingin jadi kupu-kupu kuning
yang dikejar tak tertangkap oleh anak sekolah yang riang
sebelum mereka dipanggil pulang untuk makan siang oleh ibunya

guratkan aku menjadi apa yang aku mau...
meskipun aku tahu itu bukan aku

(inspired by "idaman" dan hati yang janggal)

Comments

Bener, template lo bagus, gue ngiri tetapi lain kali panjangan dikit dong.
Anonymous said…
hehehehehe.. terserah lo aja mo jd apa yg penting lo senang hah...
Deasy said…
duh klo mw anonim pake nama dong di bawahnya biar gw bisa tau spa yang kasih comment...
tapi BTW thank yaaaakkkkk
kupu-kupu yang periang dan tanpa sadar dia datang membawa kabar.

bener bgt lo dez.

semangat.
Brownies45 said…
ga enak kalo jadi kupu-kupu kelabu apalagi kupu-kupu kuning....
yang enak tuch jadi kupu-kupu malam.
heeeeeeeeee

Popular posts from this blog

"Bagai Pasir di Tanah itu, Aku Tak Harus jadi Penting" (Seno Gumira)

Saya mengutip dari Seno Gumira "Bagai pasir di tanah itu, saya tak harus jadi penting." Karena saya adalah hanya saya, dan kesayaan inilah yang mungkin membuat saya berfikir bahwa saya tidaklah harus menjadi penting dan dipergunjingkan. Ini adalah hidup saya. Saya yang menjalaninya dan sayalah pula yang akan menanggung akibat dari baik atau buruknya suatu perbuatan yang saya lakukan, dan saya mencoba sangat untuk bertanggung jawab atas itu semua. Lalu anggaplah saya hanya sebagai pasir yang terhampar pada gundukan tanah itu, tak ada gunanya memperhatikan saya karena saya hanyalah materi yang mungkin sama dan tak penting. Tapi kenapa sepertinya kehidupan saya menjadi hal yang menarik untuk dibicarakan. Saya tidak sedang merasa sebagai selebritis, tapi saya hanya merasa kehidupan saya yang sudahlah amat cukup terisolasi oleh ketidakhadiran dan ketidakpentingan saya, menjadi terusik. Sebenarnya pula saya bisa saja tidak peduli akan semua itu, seperti ketidakpedulian mereka terha

Quatrain About a Pot

"On a nameless clay I see your face once more My eyes are not that dim, obviously for seeing what is not there What is the worth of this pot, anyway, save part illusion? something that will break one day and for us to make eternal" (Goenawan Mohamad)

The Boy Who never Listened

One day a mother said to her son, "I must go out now and do some shopping. I want you to look after the house." "Yes, mother," the boy said. But he was not listening. He was interested only in his game. "There are three people will come to the house: first the butcher, then my friend and lastly a beggar," his mother explained. "Are you listening to me?!" cried the mother. "Yes, Mom," said the boy, but his eyes didn't leave his game. "Very well, when the butcher comes, tell him that his meat is too fat and he must never come here again!" ordered the mother. "Ask my friend to come in and give her a cup of tea. Finally give the pile of old clothes by the door to the beggar. Do you understand??" "All right Mom," answered the boy but still playing with his game. The mother went out and soon there was a knock at the door. The boy put his game down and went to open it. He saw a pile of clothes by the door. &qu