Skip to main content

#Day 6: Vakansi

Semilir bertiup angin di tepi pantai, daun-daun berdansa dan nyiur melambai...
Aduh senang bunga berkembang asri.
Setahun bekerja kita membanting tulang,
Ini lah waktunya kita berlibur panjang, melupakan semua problema hati....
Aduuhhh.... indahnya abadi, surya menyapa..
Mari berjalan kaki bersama-sama, menghabiskan hari.
Sibuk terus di kantor itu tak baik pula
Slalu pulang malam dan lupa keluarga...
Jangan marah mari bernyanyi saja
~Vakansi, White Shoes and the Couples Company


Guys! Lagu di atas memang ditujukan untuk saya sendiri hehe
Dan mohon jangan iri ya hihihi, weekend lalu saya bertamasya dengan si Kepala Mangkok dan juga Mariya.
Gak jauh sih tamasyanya, cuma keliling Jakarta Pusat aja hehe
Tapi yang penting hepi LOL.
Dan oleh-oleh untuk kalian para blogger #30HariBlogger adalah foto-foto unyu kita hehehe

Kapan-kapan kita tamasya bersama yuuuk :)



Lihatlah lihat! Kelakuan Mariya hehehe


Ayo guys!! kita pergi bersama...

Yuk yuk yuk!!

Comments

Unknown said…
boleh, tapi nyari sikon yang tepat.
I'm_Oz said…
Iri aku..... nunggu #30HariBlogger kelar itu kelamaan huhuhuhuhuhhuuhuh ;'(
Unknown said…
boleh, tapi nyari sikon yang tepat.
Unknown said…
Biasalah, Dessy itu alter egonya kan gue. LOL.
Nemo said…
Hahahaha Marayaaahhh
alighazni said…
ayoooooo...
mau kemana kitaaa???
Hello I'm Na said…
Ke bukit bluberi #katadora

Popular posts from this blog

"Bagai Pasir di Tanah itu, Aku Tak Harus jadi Penting" (Seno Gumira)

Saya mengutip dari Seno Gumira "Bagai pasir di tanah itu, saya tak harus jadi penting." Karena saya adalah hanya saya, dan kesayaan inilah yang mungkin membuat saya berfikir bahwa saya tidaklah harus menjadi penting dan dipergunjingkan. Ini adalah hidup saya. Saya yang menjalaninya dan sayalah pula yang akan menanggung akibat dari baik atau buruknya suatu perbuatan yang saya lakukan, dan saya mencoba sangat untuk bertanggung jawab atas itu semua. Lalu anggaplah saya hanya sebagai pasir yang terhampar pada gundukan tanah itu, tak ada gunanya memperhatikan saya karena saya hanyalah materi yang mungkin sama dan tak penting. Tapi kenapa sepertinya kehidupan saya menjadi hal yang menarik untuk dibicarakan. Saya tidak sedang merasa sebagai selebritis, tapi saya hanya merasa kehidupan saya yang sudahlah amat cukup terisolasi oleh ketidakhadiran dan ketidakpentingan saya, menjadi terusik. Sebenarnya pula saya bisa saja tidak peduli akan semua itu, seperti ketidakpedulian mereka terha...

#Day 5: Kamu di mana?

Kamu di mana? Tolong kembalilah. Tidak tahukah engkau sedari tadi aku gusar, gundah gulana, dan mencak-mencak tak keruan mencarimu. Aku butuh kamu. Tadinya aku pikir kamu sudah berada di kamarku. Lalu aku pun mencari-cari di tiap sudut kamarku. Tapi kau tak terlihat juga. Padahal baru saja kita berbincang-bincang di ruang tamu bukan? Aku hanya meninggalkanmu sebentar saja, kau sudah menghilang. Aku bertanya pada ibu. Ia bilang mungkin kamu ada di kebun bunga matahari. Ehmm mungkin sih.  Ibu terlihat ragu. Aku pun akhirnya berlarian ke kebun bunga matahari. Tapi ternyata fiktif. Itu kebun biasa. Tak ada bunga, tak ada matahari, karena hari sudah malam. Dan kamu pun tak ada di sana. Aku bertanya pada Bapak. Ia menjawab sambil hening membaca koran tentang berita kenaikan harga cabe keriting dan kol gepeng di tanah air. Ia lebih tertarik akan berita ekonomi daripada menjawab pertanyaanku dengan benar. Ia cuma bilang. Mungkin di kamar mandi. Acuh. Aku menuj...