Skip to main content

#Day 12: What is Bad and Good Idea?

Ide ini dikutip dari tumblr buatan teman-teman saya di advertising (Korban Iklan) "Sejatinya tidak ada satu ide pun yang jelek, yang ada hanyalah masalah selera"

Benar sekali kawan, untuk sebuah ide, tidak ada pengkategorian bagus atau jelek, yang ada hanyalah masalah selera. Suka atau tidak suka. Saya ingin membicarakan tentang ide sekarang. Ide yang kadang-kadang sulit didapatkan, ide yang membutuhkan kahadiran dewa muse, ide yang kadang ditolak, ide yang diremehkan, ide yang brilian, dan ide yang bla bla bla.


Seperti yang dikatakan di atas tadi, ide semata adalah masalah selera, tidak ada yang bagus atau jelek, baik atau buruk. Yang ada hanyalah suka atau tidak suka. Apa yang orang bilang ide bagus belum tentu bagus menurut orang lain. It can be boring to others what we see good or brilliant.


Ada tulisan menarik dari Paul Arden mengenai Ide:


"A good idea is a clever solution to a problem, one that I have never seen before. But if an idea is not taken up and used as a solution to a problem it has no value. It becomes a non-idea"


Ide yang baik adalah ide yang diwujudkan, meskipun tadinya ia dipandang sebagai ide yang "jelek", percuma saja punya ide yang bagus tapi tidak diapplied bukan??


Jadi menurut saya kawan, ciptakanlah ide sebanyak mungkin, berfantasilah, berimajinasilah, dan realisasikan ide-ide tersebut, kadang memang tidak mudah, tapi jangan biarkan ide hanya menjadi sebatas ide tanpa perwujudan.

Comments

Popular posts from this blog

Quatrain About a Pot

"On a nameless clay I see your face once more My eyes are not that dim, obviously for seeing what is not there What is the worth of this pot, anyway, save part illusion? something that will break one day and for us to make eternal" (Goenawan Mohamad)

"Bagai Pasir di Tanah itu, Aku Tak Harus jadi Penting" (Seno Gumira)

Saya mengutip dari Seno Gumira "Bagai pasir di tanah itu, saya tak harus jadi penting." Karena saya adalah hanya saya, dan kesayaan inilah yang mungkin membuat saya berfikir bahwa saya tidaklah harus menjadi penting dan dipergunjingkan. Ini adalah hidup saya. Saya yang menjalaninya dan sayalah pula yang akan menanggung akibat dari baik atau buruknya suatu perbuatan yang saya lakukan, dan saya mencoba sangat untuk bertanggung jawab atas itu semua. Lalu anggaplah saya hanya sebagai pasir yang terhampar pada gundukan tanah itu, tak ada gunanya memperhatikan saya karena saya hanyalah materi yang mungkin sama dan tak penting. Tapi kenapa sepertinya kehidupan saya menjadi hal yang menarik untuk dibicarakan. Saya tidak sedang merasa sebagai selebritis, tapi saya hanya merasa kehidupan saya yang sudahlah amat cukup terisolasi oleh ketidakhadiran dan ketidakpentingan saya, menjadi terusik. Sebenarnya pula saya bisa saja tidak peduli akan semua itu, seperti ketidakpedulian mereka terha

Jadikan Aku yang Kedua!

"Jadikan aku yang kedua... Buatlah diriku bahagia..." Lirik lagu Astrid ini tetiba terngiang-ngiang saat saya membaca status FB (anonim) yang di-share oleh teman saya. Baca deh... dan buat Ibu-Ibu yang anti poligami siap-siap geregetan yaaa... Terlepas ini postingan siapa, anonim sekalipun, saya cuma mau bilang, ke pasar gih Mbak, beli ketimun yang banyak. Oppss!! Sorry terdengar tidak senonoh dan hardcore yaaa, gimana nggak, kata-kata yang tertulis dalam statusnya juga seputar itu kan? "kenapa hanya tidur dipelukan satu istri saja?" Hey, menjadi seorang imam itu bukan hanya masalah di tempat tidur, dan statement itu lebih kepada nafsu bukan sunnah. Oke well, masalah nafsu, birahi, itu manusiawi dan sesuatu fitrah, jikaaa... hanya jika disampaikan dengan cara yang fitrah juga. Nafsu yang seperti ini selalu dikaitkan dengan sunnah, padahal (cmiiw, sunnah Nabi yang lain itu banyak keleeuuss, kalau memang tujuannya adalah mengikuti sunnah Nabi). Berpoligami t