Skip to main content

#Day3 : Template yang Sama



Dear kawans,

Beberapa saat yang lalu @MorningHater__ ngetwit katanya dia baru saja posting di blognya untuk #30HariBlogging2, kemudian saya langsung membukanya via handphone. Tapi tiba-tiba, pada saat itu juga saya yang sedang bersama @im_oz, dia bilang katanya template blog saya dan @MorningHater__ sama.

Wow!! Langsung dengan terburu-buru saya buka blog via PC, eh ternyata benar sama. Maklumlah saya jarang membaca postingan kawan-kawan #30HariBlogging lewat PC, selalu saya buka dan sudah ter-bookmark di hape saya dengan tampilan mobile, jadi mana saya tahu kalau template kami ternyata sama.

Template berjudul "Public Affair" pun akhirnya saya ganti dengan yang baru. Ehmm, tapi gak begitu suka dengan template yang baru ini. But, ya sudahlah yah, nanti gampang ganti-ganti lagi. See yaaa.



P.S.: Yang paling atas adalah template saya, yang bawah template-nya @MorningHater, coba cari letak perbedaannyaaa....

Yang jawabannya benar dapet cium dari @MorningHater__ hihihi

Comments

Unknown said…
Hoallllaaaaa....

Seneng banget sih Des ngikutin gw. Hmmm...
Dessy Aster said…
ihhhhhh gue pake template itu udah lamaaaaaa

Makanya buru-buru gue ganti. Ngalah gue Ma, demi lo, biar lo gak nangis hihihihihi

Popular posts from this blog

"Bagai Pasir di Tanah itu, Aku Tak Harus jadi Penting" (Seno Gumira)

Saya mengutip dari Seno Gumira "Bagai pasir di tanah itu, saya tak harus jadi penting." Karena saya adalah hanya saya, dan kesayaan inilah yang mungkin membuat saya berfikir bahwa saya tidaklah harus menjadi penting dan dipergunjingkan. Ini adalah hidup saya. Saya yang menjalaninya dan sayalah pula yang akan menanggung akibat dari baik atau buruknya suatu perbuatan yang saya lakukan, dan saya mencoba sangat untuk bertanggung jawab atas itu semua. Lalu anggaplah saya hanya sebagai pasir yang terhampar pada gundukan tanah itu, tak ada gunanya memperhatikan saya karena saya hanyalah materi yang mungkin sama dan tak penting. Tapi kenapa sepertinya kehidupan saya menjadi hal yang menarik untuk dibicarakan. Saya tidak sedang merasa sebagai selebritis, tapi saya hanya merasa kehidupan saya yang sudahlah amat cukup terisolasi oleh ketidakhadiran dan ketidakpentingan saya, menjadi terusik. Sebenarnya pula saya bisa saja tidak peduli akan semua itu, seperti ketidakpedulian mereka terha

#Day 7: Daisy, Kumbang dan Matahari Bercerita pada Taman

Than there to look upon the daisy, That for good reason men do name The ‘day’s-eye’ or else the ‘eye of day,’ The  Empress,  and flower of flowers all. I pray to God good may her befall.   ~Chaucer   Adalah bunga liar nan tumbuh bergerombol, kecil-kecil dengan warna putih dan nektarnya yang kuning, semarak menghiasi taman dengan kemilau yang mengharmonisasi hijau daun dan alang-alang. Ia selalu ingin bisa seperti mereka yang indah dan anggun menghiasi taman. Ia kemudian hanya bisa tersenyum simpul, tangkai dan kelopaknya berdansa kian kemari tatkala angin semilir meniup kehidupannya yang nyaris sempurna. Chaucer berfilosofi, daisy adalah "the day's eye" matanya hari, matahari. Ia mencuri bentuk Matahari. Bentuknya menyerupai mata sang hari, yang begitu indah menerangi. Tapi di sudut taman ini, ada setangkai Daisy yang merasa kelabu, harapannya kosong. Daisy yang tidak pernah bisa percaya diri, Daisy yang tidak pernah bisa melihat bahwa dirinya sama indahny