Skip to main content

#Day8: Keluh Kesah



Dear blogger,
Udah baca kan judulnya. Hari ini boleh ya sedikit berkeluh kesah, soalnya saya merasa sangat capek fisik. Lemes dan tak bertenaga. Kerjaan pun terbengkalai. Lalu apa lagi yang bisa saya tulis?
Ya cuma tulisan-tulisan gak makna kayak gini.
Duh jadi malu, ehmmm stop aja bacanya sampe sini, jangan diterusin. Anda hanya akan membaca huruf-huruf yang letih :(

Seperti biasa saya hanya bisa posting tulisan-tulisan di blog ini via pc di meja kantor saya. Maklumlah kalo sudah di rumah saya capek bangeeeeettt, cuma mau tidur aja.
Kadang saya ingin sekali tidak bekerja seperti ini, tapi juga masih punya kesibukan.
Maaf maaf lagi nih ya kalo ternyata tulisan saya ini sama sekali gak berkonsep. Asal ngecap dan ngecapruk. 
Kepala saya pusing.... Pengen cepet-cepet pulang tapi baru jam 2. Ngiks!
Di luar juga hujan, di dalam sini AC dingin banget, di depan saya teronggok obat sakit kepala dan multivitamin khusus ibu hamil yang sedari tadi cuma saya lihatin. Maleeesssss bener.

Boleh gak, saya tidak bekerja kantoran?
Boleh  gak kerjanya dari rumah sambil mengurus rumah dan anak saya kelak, juga bunga-bunga yang saya tanam di depan rumah masa depan saya? (Lihat gambar! persis kayak gitu illustrasinya)


Saya ingin seperti ituuuuu....
Aaaahhh sang suami cepatlah kembali.

Comments

Popular posts from this blog

"Bagai Pasir di Tanah itu, Aku Tak Harus jadi Penting" (Seno Gumira)

Saya mengutip dari Seno Gumira "Bagai pasir di tanah itu, saya tak harus jadi penting." Karena saya adalah hanya saya, dan kesayaan inilah yang mungkin membuat saya berfikir bahwa saya tidaklah harus menjadi penting dan dipergunjingkan. Ini adalah hidup saya. Saya yang menjalaninya dan sayalah pula yang akan menanggung akibat dari baik atau buruknya suatu perbuatan yang saya lakukan, dan saya mencoba sangat untuk bertanggung jawab atas itu semua. Lalu anggaplah saya hanya sebagai pasir yang terhampar pada gundukan tanah itu, tak ada gunanya memperhatikan saya karena saya hanyalah materi yang mungkin sama dan tak penting. Tapi kenapa sepertinya kehidupan saya menjadi hal yang menarik untuk dibicarakan. Saya tidak sedang merasa sebagai selebritis, tapi saya hanya merasa kehidupan saya yang sudahlah amat cukup terisolasi oleh ketidakhadiran dan ketidakpentingan saya, menjadi terusik. Sebenarnya pula saya bisa saja tidak peduli akan semua itu, seperti ketidakpedulian mereka terha

#Day 7: Daisy, Kumbang dan Matahari Bercerita pada Taman

Than there to look upon the daisy, That for good reason men do name The ‘day’s-eye’ or else the ‘eye of day,’ The  Empress,  and flower of flowers all. I pray to God good may her befall.   ~Chaucer   Adalah bunga liar nan tumbuh bergerombol, kecil-kecil dengan warna putih dan nektarnya yang kuning, semarak menghiasi taman dengan kemilau yang mengharmonisasi hijau daun dan alang-alang. Ia selalu ingin bisa seperti mereka yang indah dan anggun menghiasi taman. Ia kemudian hanya bisa tersenyum simpul, tangkai dan kelopaknya berdansa kian kemari tatkala angin semilir meniup kehidupannya yang nyaris sempurna. Chaucer berfilosofi, daisy adalah "the day's eye" matanya hari, matahari. Ia mencuri bentuk Matahari. Bentuknya menyerupai mata sang hari, yang begitu indah menerangi. Tapi di sudut taman ini, ada setangkai Daisy yang merasa kelabu, harapannya kosong. Daisy yang tidak pernah bisa percaya diri, Daisy yang tidak pernah bisa melihat bahwa dirinya sama indahny