Skip to main content

Another Social Networking

Bosen sama facebook??? Gabung bersamaku di PLURK, sebuah social networking yang juga bisa berfungsi sebagai mini blog atau disebut juga mikroblog. Disebut sebagai mikroblog karena kita hanya bisa menggunakan maksimum 140 karakter untuk posting apa saja yang sedang kita lakukan. Yup, memang hampir sama dengan Twitter yang fungsinya untuk menghubungkan dan juga memeberitahu teman-teman kita sesama pengguna networking apa yang sedang kita lakukan dalam dunia maya maupun dunia nyata, mirip pesan sms atau update status di Facebook tapi yang ini lebih private. Yang membedakan PLURK dengan Twitter yaitu, update PLURK lebih kronologis karena disajikan dalam bentuk jam dan waktu atau timeline.

Dalam komunitas PLURK ini dikenal sebuah status yang disebut s
ebagai KARMA, yaitu suatu penilaian tertentu terhadap kegiatan anggotanya. Semakin tinggi poin karma seorang pengguna, maka semakin banyak pula fasilitas yang akan ia diperoleh. Sistem inilah yang mendorong para Pluker untuk terus aktif di Plurk.


Dalam Plurk, KARMA seorang pengguna akan naik berdasarkan pada jumlah postingan ke PLURK, jumlah respond yang diberikan terhadap sesama pengguna PLURK lainnya, jumlah teman yang diajak bergabung dengan PLURK, dan juga pada jumlah pengguna yang mengajak pengguna PLURK lain sebagai teman.


Tertarik??? just klik dezka on plurk. Selamat mencoba!!!

Comments

Popular posts from this blog

"Bagai Pasir di Tanah itu, Aku Tak Harus jadi Penting" (Seno Gumira)

Saya mengutip dari Seno Gumira "Bagai pasir di tanah itu, saya tak harus jadi penting." Karena saya adalah hanya saya, dan kesayaan inilah yang mungkin membuat saya berfikir bahwa saya tidaklah harus menjadi penting dan dipergunjingkan. Ini adalah hidup saya. Saya yang menjalaninya dan sayalah pula yang akan menanggung akibat dari baik atau buruknya suatu perbuatan yang saya lakukan, dan saya mencoba sangat untuk bertanggung jawab atas itu semua. Lalu anggaplah saya hanya sebagai pasir yang terhampar pada gundukan tanah itu, tak ada gunanya memperhatikan saya karena saya hanyalah materi yang mungkin sama dan tak penting. Tapi kenapa sepertinya kehidupan saya menjadi hal yang menarik untuk dibicarakan. Saya tidak sedang merasa sebagai selebritis, tapi saya hanya merasa kehidupan saya yang sudahlah amat cukup terisolasi oleh ketidakhadiran dan ketidakpentingan saya, menjadi terusik. Sebenarnya pula saya bisa saja tidak peduli akan semua itu, seperti ketidakpedulian mereka terha

#Day 7: Daisy, Kumbang dan Matahari Bercerita pada Taman

Than there to look upon the daisy, That for good reason men do name The ‘day’s-eye’ or else the ‘eye of day,’ The  Empress,  and flower of flowers all. I pray to God good may her befall.   ~Chaucer   Adalah bunga liar nan tumbuh bergerombol, kecil-kecil dengan warna putih dan nektarnya yang kuning, semarak menghiasi taman dengan kemilau yang mengharmonisasi hijau daun dan alang-alang. Ia selalu ingin bisa seperti mereka yang indah dan anggun menghiasi taman. Ia kemudian hanya bisa tersenyum simpul, tangkai dan kelopaknya berdansa kian kemari tatkala angin semilir meniup kehidupannya yang nyaris sempurna. Chaucer berfilosofi, daisy adalah "the day's eye" matanya hari, matahari. Ia mencuri bentuk Matahari. Bentuknya menyerupai mata sang hari, yang begitu indah menerangi. Tapi di sudut taman ini, ada setangkai Daisy yang merasa kelabu, harapannya kosong. Daisy yang tidak pernah bisa percaya diri, Daisy yang tidak pernah bisa melihat bahwa dirinya sama indahny