Dinamakan Sunday, harinya Matahari, karena Sunday ini begitu teriknya, begitu panasnya. Ohh Bekasi menjadi begitu gerah, pusing, terik, silau, seperti padang gersang. Hai dikau Matahari, yang bertengger di atas sana, tunggu hingga aku dapat menggapaimu. Akan ku simpan kau dalam mangkok airku. Kurendam panasmu dengan batu es lalu ku gantungkan kembali di atap bumi. Bersinar, tanpa tatap nanar. Dan pusing atas panas di kepalaku tak jadi. Matahari sang mata, tunggu hingga aku dapat memilikimu, akan kuhadiahi engkau sebuah cermin, biar pantulan cahayamu tenggelam bersama Senja. Wahai sang Mata, tunggu hingga ku dapat merengkuhmu. Akan kupagut engkau dan kubiarkan kau menginjak tanah, bermain hujan, berlarian mengejar serangga, terjatuh, serta bersenandung katak dalam kubangannya . Tek dung… tek dung… Seandainya dapat ku gapai Matahari. Hari ini, bukan nanti . Best Regard to Qariah